Senin, 28 November 2011

kecemburuan mesin penghancur

dia hentakan aku dalam kepiluan nyata
ku bersandarkan dalam ratapan keasingan dari dirinya
dia adakan ajang pemilihan dalam pencurahan kasih sayang
ku diletakan dalam deretan tak terhitung dalam catatannya
tak ada sabda yang menyenangkan tercurah dalam bahasa jiwanya
mungkin inilah cara dirinya untuk mematahkan sayap malaikatku
bertemankan kekesalan ku curahkan dalam bahasa kalbuku
alunan nada kesabaran menghibur hati saat mata menatap keangkuhannya
ku akui betapa tersayat perasaan ini ketika jiwa ini tak dipandang
namun kataku tak bisa lagi diungkapkan akan artinya dia dalam hidupku
kecemburuanku menguras habis cinta beruba menjadi rasa tak bersahabat
efek kecemburuan hampir ku artikan pertanda tiada cinta yang layak singgah 
berhasil mengunci mulut ini untuk mengacohkan ndah pelangiku 
racun apa yang ditaburkan untuk kisah hingga pilar kehidupan perlahan rontok
terimakasi atas pembukaan topengmu dalam terawangan mata
hingga temukan satu pembelajaran hidup untuk tidak sepertimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar